Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) adalah kondisi non-kanker yang ditandai dengan pembesaran kelenjar prostat pada pria. Pembesaran kelenjar prostat menyebabkan tekanan pada uretra, yang mengakibatkan masalah aliran dan pengeluaran urin.
- Frekuensi dan dorongan untuk kencing, terutama di malam hari
- Kesulitan memulai kencing
- Aliran urin yang lemah atau tidak teratur
- Masih adanya tetesan urin pada saat penghabisan kencing
- Infeksi saluran kemih
- Ketidakmampuan untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya
- Adanya darah dalam urin
- Faktor-faktor Risiko BPH
- Usia lanjut
- Riwayat keluarga dengan masalah prostat
- Indeks massa tubuh (BMI) tinggi/rendahnya tingkat aktivitas fisik
Prostate Artery Embolisation (PAE):
PAE is a minimally invasive procedure that reduces the size of the enlarged prostate by blocking the arteries that supply blood to the gland. It is performed by inserting a catheter through the groin artery and injecting tiny particles into the arteries supplying the prostate. This causes the prostate to shrink, relieving urethral compression.
PAE can be done as a day surgery procedure under local anesthesia, with minimal pain and discomfort, and a quick recovery time (4-6 hours post-procedure). There is no further risk of urinary incontinence or impotence, and most symptoms are significantly relieved. Prostate artery embolization serves as an alternative to both invasive surgery as well as long-term medication.
Kelayakan untuk PAE:
- Pasien yang masih mengalami gejala meskipun telah menggunakan obat oral
- Pasien yang belum melihat perbaikan dari prosedur lain
- Pasien lanjut usia yang berisiko untuk anestesi umum dan operasi
- Pasien dengan risiko perdarahan yang tidak cocok untuk TURP (Transurethral Resection of the Prostate)
- Pasien yang ingin mempertahankan kontinensia urin dan potensi seksual